PEMBELAJARAN MENYENANGKAN DALAM PRINSIP
PEMBELAJARAN MENDALAM DI SD NEGERI 1 MEKARJADI


News, Mekdi 2025

Penerapan pembelajaran mendalam  di sekolah selayaknya memberikan suasana baru terutama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran secara utuh dan menyeluruh.  Hal ini sesuai dengan salah satu faham yang dianut dalam pendekatan pembelajaran mendalam, yakni didalam prinsip pembelajaran mendalam itu termuat 3 point penting yaitu disingkat dengan BBM, Berkesadaran, Bermakna dan Menyenangkan.  Melalui prinsip pembelajaran ini guru harus mampu mengkondisikan siswa, agar focus terhadap apa yang dipelajarinya, sehingga anak akan mampu menghubungkan materi-materi yang disampaikan dengan kondisi real di lapangan (bermakna).  Setelah siswa memiliki kesadaran penuh apa yang dipelajarinya, kemudian anak bisa memaknai apa yang disampaikan guru, maka tuntutannya, guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, agar anak mudah menyerap apa yang sedang dipelajarinya. 

Kondisi menyenangkan bagi siswa akan sangat menentukan bagi keberhasilan seorang guru dalam memberikan materi secara luas.  Namun demikian, sebagian guru menganggap kondisi itu tidak begitu penting, guru hanya datang ke kelas menanyakan siapa yang tidak hadir kemudian mempersilahkan siswa untuk membuka pelajarannya dan menyuruh untuk mempelajari buku pelajaran, kalau ada yang tidak faham bisa kalian tanyakan. Ini adalah bentuk-bentuk kebiasaan yang kadang-kadang menjadi rutinitas sehari-hari tanpa adanya perubahan yang berarti di dalam kelas.  Padahal system pembelajaran seperti ini sudah tidak relevan dengan kondisi seperti saat ini.  Guru seharusnya lebih peka dalam memperhatikan keadaan yang mungkin dibutuhkan oleh siswa dalam memaksimal perannya sebagai subyek belajar.  Bila pembelajaran ini terus berlangsung tanpa tujuan yang jelas, maka suasana belajar mungkin akan membosankan dan anak kurang bersemangat dalam berinteraksi dengan pembelajaran.

Oleh karena itu selayaknya guru dituntut, harus mampu menghadirkan suasana yang penuh keceriaan, kenyaman, kesenangan  ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung dan jangan sampai terjadi kondisi yang sebaliknya yakni anak tidak mampu belajar dengan optimal, karena suasana yang dihadirkan kurang bergairah  atau berada dibawah tekanan dari guru itu sendiri, akibatnya anak seolah-olah memiliki beban dalam pembelajaran.  Sehingga dapat dipastikan, hasil belajar yang dicapai tidak akan maksmial dan waktu akan terbuang begitu saja tanpa makna yang berarti.

 Kita kadang-kadang sering mendengar atau merasakan sesuai dengan pengalaman yang kita miliki, misalnya anak tidak mau sekolah dengan alasan tertentu padahal setelah ditelusuri lebih detail ternyata anak tidak mau sekolah karena akan bertemu dengan pelajaran tertentu, misalnya matematika atau pelajaran lainnya yang  dianggap sulit.  Peristiwa ini tentunnya banyak dijumpai dan pernah dirasakan oleh guru.  Maka apa saja yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam menghadapi situasi seperti ini, yakni pertama guru harus bisa mereflesikan kondisi kegiatan belajar mengajar yang sudah dilaksanakan, apakah sudah sesuai atau perlu perbaikan dalam proses penyampaianya.  Jika permasalahan atau kekurangan sudah kita temukan atau diidentifikasi, maka guru mencari solusi terhadap kondisi yang dialami, melalui prinsip inquiri klaboratif yakni pertama guru melakukan  Assess (Asesmen): Mengidentifikasi masalah atau kebutuhan belajar murid berdasarkan data.  Kedua Design (Perancangan): Merancang strategi pembelajaran secara kolaboratif.  Ke tiga Implement (Pelaksanaan): Menerapkan rencana sambil melakukan observasi.  Measure, Reflect, Change (Ukur, Refleksi, Ubah): Mengevaluasi hasil, merefleksikan proses, dan melakukan perubahan jika diperlukan. 

Kegiatan ini menjadi bagian penyelesaian masalah yang dihadapi guru ketika pembelajaran yang dilaksanakan dirasakan kurang optimal.  Penemuan setiap masalah belajar tidak hanya berfocus terhadap kegiatan belajar mengajar, namun juga permasalahan yang dimiliki siswa itu sendiri secara individu.  Bagaiman suasana hati ketika berangkat dari rumah kemudian sampai di  sekolah dan berinterkasi dengan guru  dan teman lainnya, apakah baik-baik saja atau menampakan kelainan misalnya murung, menyendiri, agresif, atau sensitif.  Tentunya semua harus menjadi catatan dan menjadi bahan bagi penyelesaian yang dihadapi guru dalam memaksimal kegiatan belajar, agar siswa lebih bersemangat dalam menerima setiap materi pelajaran dengan baik. 

Secara umum kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, membahagiakan dapat diciptakan oleh seorang guru melalui berbagai cara seperti penggunaan metode bervariasi, media pembelajaran yang menyenangkan seperti penggunaan TV digital, crome book, game atau permainan yang menantang, ice breaking untuk menghilangkan kejenuhan, atau pemanfaaatan alat kesenian di waktu-waktu tertentu misalnya pada kegiatan ekstra kulikuler. Ada beberapa alternative alat kesenian yang dapat dijadikan solusi dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu pianika, harmonika, gitar, angklung, calung, rebana, degung atau pun drum band.  Semua alat ini dapat dimanfaatkan, sesuai dengan yang dimiliki oleh sekolah.  Dan semuanya tergantung juga dengan kemampuan guru dalam menggunakan alat itu sendiri.  Oleh karena itu sebaiknya guru dapat belajar tentang bagaiman memainkan dari setiap alat yang dimiliki oleh sekolah, sehingga guru tidak mendapat kesulitan ketika akan menggunakannya.

Guru dapat menambah wawasan pengetahuannya mengenai cara penggunaan alat-alat tersebut melalui berbagai  upaya seperti belajar dengan ahli atau guru senior, instruktur, belajar dari yotube  atau berbagi pengalaman di komunitas.  Semua dapat dilakukan dalam rangka memaksimalkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing guru.  Peningkatkan kemampuan dari seorang guru dalam penggunaan alat-alat kesenian, mutlak diperlukan, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung efektip, karena secara jelas alat-alat akan sangat berpengaruh besar terhadap kondisi psyikis yang dimilki anak ketika anak memerlukan suatu suasana hati yang lebih rilex, fress Maka salah satu penyalurannya yaitu melalui music yang dimainkan.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan prinsip pembelajaran mendalam menjadi lebih optimal, SD Negeri 1 Mekarjadi telah berkomitmen untuk terus berupaya memberikan kualitas pembelajaran yang terbaik bagi anak didiknya dalam rangka meningkatkan kemampuannya secara akademik, namun juga tidak kalah pentingnya secara non akademik yakni anak didik mampu menyalurkan bakat minat melalui kegiatan ekstrakulikuler drum band.  Dengan harapan anak akan bisa melepaskan kejenuhan dari kegiatan belajar dan bisa mengekspresi segala perasaannya melalui music yang disenanginya.  Lebih jauhnya lagi manfaat dilaksanakannya ekstra drum band bagi siswa, diantaranya menyalurkan bakat dan minat siswa di bidang music, mengembangkan kerjasama dalam satu tim, melatih kemampuan menabuh drum secara teliti, memiliki kebanggan atas sekolah yang ditempatinya.  Semua manfaatnya ini, tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas belajar anak menjadi lebih baik.@Yud2025

 

Popular posts from this blog