Di penghujung Desember tahun 2025 menjadi catatan akhir bagi sebuah  perjalanan genap 1 tahun.  Banyak rangkaian kisah yang mungkin telah tercatat menjadi bagian dalam menjalani kehidupan kita.  Waktu yang selalu menemani kita setiap saat adalah bukti kesetiaan mendampingi kita dalam suka maupun duka.  Kita akan selalu ingat akan perjalanan hidup yang pernah teralami di waktu yang sudah kita lalui.  Dalam perjalanan hidup awal januari 2025, kita senantiasa berharap bahwa kesukseksan dan kebahagian selalu mengiringi dan menjadi bagian dari hidup kita.  Tetapi itulah hanya sebuah harapan yang selalu kita idam-idamkan.  Harapan itu tentunya harus kita anggap sebagai penyemangat dalam menghadapi gelombang kehidupan ke depan.  Harapan baik tentunya akan selalu menjadi dambaan kita semua, namun tidak semua harapan baik terlaksana sesuai dengan keingginan kita.  Banyak luka-liku kehidupan yang menjadi hambatan bagi terlaksana nya harapan baik.  Maka  inilah peran kita yang sebenarnya.  Kita hanya menjalankan peran di kehidupan ini, dan sutradara lah yang memiliki peran mengatur kita. Kita hanya hanya menjalankan peran yang ditentukan oleh sutradara.  Sutradara itu  Allah yang memiliki kekuasaan maha dari yang diciptakan yaitu manusia.  Kita kadang-kadang beranggapan bahwa peran yang kita mainkan sudah sesuai dengan rencana, sehingga didalam memerankan perannya diperoleh dengan berbagai cara sesuai dengan keingginan sendiri, padahal kita tahu bahwa permainan peran itu sudah ada yang mengaturnya.  Kita seolah isngin memaksakan peran lebih dari apa yang sudah dituliskan oleh sutradara.  Dan kadang-kadang hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi, akibatnya peran itu dianggap sebagai sebuah kegagalan sehingga ujung-ujung akan menyalahkan takdir. 

Namun kita sebagai manusia harus tetap opitisan dan selalu berprasangka baik atas takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT.  Rencana kita yang sudah kita susun dan dianggap baik menurut kita, tapi belum tentu bagi Allah.  Tak selamanya rencana kita dianggap baik tapi menurut Allah tidak baik, dan sebaliknya rencana yang anggap belum sempurna, tapi menurut Allah ini yang terbaik.  Allah tentu akan memiliki sceraniao indah terhadap harapan hambanya dalam menjalani sendi-sendi kehidupan.  Oleh karena itu sepantasnya kita tetap berprasangka baik atas apa yang Allah berikan.  sehingga harapan itu harus tetap kita jaga, agar kita dapat melangsung kehidupan dalam jangka depan dengan tiada henti. 

              Kepahitan, kesedihan dan kebahagian akan mengisi hari-hari kita sebelu

Popular posts from this blog