“PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN GIZI KELUARGA DAN HARAPANNYA TERHADAP PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SDGs 2030 DAN INDONESIA EMAS 2045”

Opini, Mekdi2025

          Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi seorang anak. Anak sebagai anggota keluarga hidup bersama di bawah lindungan dari kedua orang tuanya.  Anak akan dibentuk untuk mencapai kedewasaannya akan bergantung pada orang tuanya.  Dan orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik, membimbing dari mulai kecil sampai anak itu berumah tangga.  Selama anak berada dengan orang tua, maka anak menjadi tanggung jawabnya.  Peran orang tua dalam keluarga ikut menentukan keberhasilan anak dalam menjalani kehidupannya.  Oleh karena penting bagi orang tuanya dalam keluarga memilki tujuan terhadap apa yang akan diharapkan oleh anak dalam menjalani kehidupannya kelak.  Dewasa ini, banyak keluarga yang kurang berhasil dalam mendidik anak, dikarena tidak memiliki arah tujuan yang jelas, dalam arti pola pendidikannya tidak tepat.  Sehingga akibatnya anak bebas menentukan sendiri tanpa kendali dari orang tuanya.  Ini yang menjadi problema bagi kita selaku orang tuanya agar lebih serius mempola anak, agar anak dapat mencapai kesuksesan sesuai dengan harapan orang tuanya.

Upaya dilakukan keluarga dalam menyeimbangkan pendidikan anak tidak hanya mengarah peningkatan kualitas ilmu dan karakter saja.  Namun peran orang tua dalam keluarga memiliki kewajiban  juga menanamkan kebiasaan yang baik dalam hal pendidikan gizi.  Bagaimana keluarga mampu mengedukasi pentingnya gizi bagi  tubuh dalam sebuah keluarga, agar tubuh kita tumbuh sehat dan kuat.  Tidak mudah memang, penerapan pentingnya gizi bagi orang tua bisa dilaksanakan di masing-masing keluarga,  karena sebagian orang tua mungkin minim akan pengetahuan tentang gizi.  Biasanya, setiap hari orang tua memberikan makan kepada anggota keluarga tanpa melihat struktur gizi yang lengkap, yang penting orang tua sudah menyiapkan makanan sesuai dengan keinginan dari masing-masing anggota keluarga atau lebih cenderung mencari yang mudah-mudah dan praktis saja, tanpa melihat kandungan gizi  dari setiap makanan.  Kebiasaan-kebiasaan seperti ini tentunya harus dirubah, agar pemenuhan gizi setiap anggota keluarga dapat tercapai.  Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan wawasan tentang gizi melalui berbagai penyuluhan atau informasi lainnya tentang gizi baik secara on line atau offline.

Namun yang perlu diingat, bahwa di sekeliling kita masih banyak masyarakat yang berstatus pra sejahtera yang sehari-harinya mungkin sangat sulit untuk mendapatkan makanan biasa, apalagi yang makanan bergizi.  Jadi mereka tidak memikirkan apakah makanan yang dimakan memiliki kandungan gizi atau tidak, namun yang penting bagi mereka hari ini makan berarti sudah bisa menyambung hidup.  Kondisi ini mungkin dirasakan oleh sebagian keluarga yang ada di lingkungan masyarakat kita.  Ini yang menjadi ketimpangan kita semua, satu sisi kita menginginkan keluarga sebagai lingkungan pertama yang mana anak lebih banyak berinteraksi, akan memudahkan untuk mempola keluarga yang benar-benar memiliki tingkat gizi yang optimal, namun sisi lain banyak tetangga kita yang memiliki banyak beban hidup terutama dalam hal ekonomi yang tidak mungkin bisa mengukur tingkat gizi sesuai dengan standar gizinya.

Maka dari kondisi itu, peran pemerintah  sekarang ini telah hadir untuk memberi keadilan, terutama bagi keluarga yang tidak mampu dalam pemberian gizi, melalui program Makan Bergizi Gratis yang telah berupaya untuk menjangkau keluarga miskin. Makan Bergizi Gratis adalah salah satu program  pemerintah yang dirancang untuk memastikan setiap individu mendapatkan asupan gizi optimal.  Dimana dengan program ini juga harapan pemberintah, bisa membangun sumber daya unggul, menurunkan angka stunting (tengkes), menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi masyarakat. 

Membangun sumber daya yang unggul merupakan target utama pemerintah yakni  untuk menyiapkan generasi-genarasi yang sehat dan kuat serta dapat berkompetisi dalam kemajuan zaman.  Kita tahu bahwa anak merupakan subjek awal bagi keluarga, masyarakat maupun bangsa yang harus disiapkan dalam mengisi pembangunan sekarang ini. Oleh karena dasar utamanya kemampuan dan kecerdasannya harus maksimal, yaitu tubuh harus sehat dan kuat. Sehingga anak akan mampu bersaing di kancah internasional untuk memajukan bangsanya sendiri. 

Target yang kedua adalah menurunkan angka stunting, karena kita tahu bahwa angka stanting di Indonesia masih cukup tinggi.  Hal ini  diakibatkan oleh rendahnya kualitas gizi yang dikonsumsi oleh masyarakat khususnya ibu hamil.  Maka hal ini bisa berpengaruh terhadap kondisi janin ibu hamil, yang mengakibatkan bayi lahir dalam keadaan cacat.  Sehingga  upaya yang dilakukan yaitu melalui penyiapan anak-anak, yang nanti akan menuju dewasa, kemudian akan melakukan pernikahan, maka pemberian program makan bergizi gratis  harus dilakukan sejak dini.  Sasaran utama dari  program makan bergizi gratis dimulai dari anak TK/PUAD sampai usia SMA.  Semua anak dari jenjangTK sampai SMA  telah menyambut gembira atas program yang telah diluncurkan pemerintah.  Dan orang tua berharap bahwa program ini dapat membantu anak-anak dalam pemenuhi gizi yang optimal, sehingga menghasilkan generasi-genarasi yang diandalkan bagi bangsa dan negara.

Melalui program ini juga pemerintah telah membantu masyarakat dalam mengentaskan angka kemisikian yang masih jauh dari kondisi sejahtera.  Masyarakat miskin akan merasa terbantu dari adanya program makan bergizi gratis, karena pemenuhan gizi terhadap anak-anaknya setiap hari akan terpenuhi.  Sehingga akan memperbaiki tingkat ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing keluarga miskin.  Dengan program ini keluarga miskin memiliki harapan anak-anaknya bisa tumbuh sehat dan kuat baik secara fisik maupun psykis.

Kemudian, manfaat selanjutnya dari adanya program ini, adalah dapat menggerakan ekonomi masyarakat.  Ini adalah sebuah pengaruh positif bagi keberlangsung program makan bergizi gratis, karena masyarakat telah dilibatkan secara penuh dalam pelaksanaan program ini dari mulai penyiapan tempat yaitu dapur umum, konsumsi untuk kebutuhan memasak di dapur, tenaga kerja, sampai pada mitra pengusaha yang akan bergabung dalam pembuatan menu makanan sesuai dengan standar gizi.  Jadi pemerintah dan masyarakat telah  kerjasama bahu membahu, sehingga perekonomian masyarakat meningkat secara signifikan.

Program Makan Bergizi Gratis juga turut serta mendukung pencapaian SDGs tahun 2030.  SDGs merupakan agenda global yang diadopsi oleh negara-negara anggota PBB pada tahun 2015. Agenda ini berisi 17 tujuan dan 169 target yang bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia pada tahun 2030. SDGs mencakup berbagai aspek, termasuk pengentasan kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, air bersih, energi bersih, pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi, pengurangan kesenjangan, kota berkelanjutan, konsumsi dan produksi berkelanjutan, perubahan iklim, ekosistem laut, ekosistem darat, perdamaian, keadilan, dan kemitraan.

 Indonesia sebagai salah satu anggota PBB mendukung penuh SDGs untuk tahun 2030 melalui program MBG yakni dalam rangka mengentaskan kemisikinan,kelaparan, kesehatan, pendidikan serta pertumbuhan ekonomi.  Upaya yang dilakukan oleh pemerintahan Indonesia sudah tepat, karena melalui program Makan Bergizi Gratis ini masyarakat merasakan banyak manfaatnya dan tentunya ini menjadi harapan kita semua, bahwa program ini dapat berkelanjutan dalam menyongsong generasi emas tahun 2045.  Indonesia berusaha mempersiapkan generasi-generasi yang akan membangun Indonesia menjadi lebih baik.  Generasi Indonesia yang pandai secara , Ilmunya tapi juga pandai secara karakter atau akhlak, sehingga mampu bersaing di tingkat internasional.@yud2025


Popular posts from this blog